Kapitalisme
A.
Sejarah Kapitalisme
Kapitalisme atau capital adalah suatu paham yang meyakini
bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya dimana pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar
(Wikipedia, bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas).
Menurut Dudley
Dillard kapitalisme adalah hubungan-hubungan di antara pemilik
pribadi atas alat-alat produksi yang bersifat nonpribadi (tanah, tambang,
instalasi industry dan sebagainya, yang secara keseluruhan disebut modal atau
capital) dengan para pekerja yang biar pun bebbas namun tak punya modal yang
menjual jasa tenaga kerjanya kepada para majikan.
System kapitalisme sepenuhnya memihak dan menguntungkan
pihak-pihak pribadi kaum bisnis swasta. Seluruh keputusan yang menyangkut
bidang produkasibaik itu alam dan tenaga kerja dikendalikan oleh pemilik dan
diarahkan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Secara sosiologis
paham kapitalisme berawal dari perjuangan terhadap kaum feodal salah satu tokoh
yang terkenal Max Weber dalam karyanya “The Protestan Etic of Spirrit
Capitalism” mengungkapkan bahwa kemunculan kapitalisme erat sekali dengan
semangat religious terutama kaum protestan. Pendapat Weber ini didukung Marthin
Luther King yang mengatakan bahwa lewat perbuaatan dan karya yang lebih
bain manusia dapat menyelamatkan diri dari kutukan abadi. Tokoh yang
mendukung adalah Benjamin Franklin dengan motonya yang sangat terkenal: “Time
is Money’, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak
ditemukannya system perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Akan tetapi
bukan hanya kritik saja yang mengancam kapitalisme melainkan juga idiologi lain
yang ingin melenyapkannya seperti komunisme.
Kapitalisme mulai mendominasi kehidupan perekonomian ekonomi
dunia Barat sejak runtuhnya feodalisme. Akar kapitalisme dalam beberapa hal
bersumber daari filsafat Romawi kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk
memiliki kekuatan dan meluaskan pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme
berkembang secara bertahap dari feodalisme bourgeoisme sampai pada
kapitalisme. Selama prose situ berlangsung telah bekembang berbagai pemikirran
dan ideology yang melanda dalam arus yang mengarah pada pengukuhan hak milik
pribadi dan seruan kebebasan. Kapitalisme menyeru dan membela liberalisme.
Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi kebebasan moral dan sosial,
kemudian berubah menjadi permisifisme. Setelah Eropa memasuki zaman
Renaiscance yaitu zaman dimana pencerahan mulai muncul setelah zaman feudal
kapitalisme muncul bersamaan dengan munculnya ideology baru yaitu munculnya
liberalisme.
Bapak
kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari kapitalisme
yaitu:
- Pengakuan hak milik pribadi
tanpa batas-batas tertantu.
- Pengakuan hak pribadi untuk
melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial ekonomi.
- Pengakuan adanya motivasi
ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal mungkin.
- Kebebasan melakukan kompetisi
- Mengakui hukum ekonomi pasar bebas
atau mekanisme pasar.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang
ketergantungan peningkatan perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada
kebebasan ekonomi yang tercermin kepada kebebasan individu yang memberikan
seseorang kebebasan memilih pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yng dapat
mewujudkan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan
berdagang dimana produktivitas peredaran produksi dan distribbusinya
berlangsung dalam iklim persaingan bebas. Kaum kapitalisme memandang kebebasan
adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk menciptakan keserasian antara
dirrinya dan masyarakat. Sebsb kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong
bagi produksi karena ia benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan
kehormatan kemanusiaan.
Bentuk-bentuk
kapitalisme yaitu:
- Kapitalisme perdagangan. Muncul
pada abad ke-16 setelah dihapusnya system feodal. Dalam Bentuk-bentuk
system ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat
ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan kemudian ia berfungsi
sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
- Kapitalisme industry. Lahir
karena ditopang oleh kemajuan industry dengan penemuan mesin tenun tahun
1733 dan mesin uap oleh James Watt tahun 1765. Semua itu telah membangkitkan
revolusi industry di Ingris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme
industry ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh, yakni
antara manusia dan mesin.
- System Kartel yaitu kesepakatan
perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. System
ini member kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemasaran seluas-luasnya.
Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
- System Trust yaitu sebuah
system yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang
bersaing agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat
untuk mengontrol dan menguasai pasar.
Pemikiran dan keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalism
yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai
berikut:
- Kehidupan ekonomi yang tunduk
kepada system natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat seperti itu
akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.
- Tidak ada campur tangan Negara
dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi
pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela Negara.
- Kebebasan ekonomi bagi tiap
individu dimana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam
sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “biarkan ia bekerja
dan biarkan ia berlalu.”
- Kepercayaan kapitalisme
terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan
perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda
dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan rohani.
- Rendahnya upah dan tunmtutan
yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja. Akibatnya tali
kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.
Pendapat Adam Smith yang paling penting ialah tentang
ketergantungan peningkatan perekonomian kemajuan dan kemakmuran kepada
kebebasan ekonomi yang tercermin pada kebebasan individu yang memberikan
seseorang bebas memilih pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yang dapat
mewujukan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan pedagang
dimana produktivitas peredaran produksi dan distribusinya berlangsung dalam
iklim persaingan bebas.
Kaum kapitalis memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi
individu untuk menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab
kebebasan itu adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ini
benar-benar menjadi hak manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.
C.
Kapitalisme di Berbagai Bidang
- Kapitalisme Pendidikan
Kapitalisme kini telah menyentuh wilayah pendidikan
nasional. Munculnya dikotomi Sekolah Berstandar Internasiaonal (SBI) dan
sekolah biasa merupakan pengejawantahan semangat kapitalis dalam dunia
pendidikan. Tidak dipungkiri, akan muncul kelas-kelas sosial sebagai bias
‘penerapan’ ide kapitalis dalam dunia pendidikan. Kelas sosial karena system
pendidikan yang berbasis modal dan menyampingkan kecerdasan.
Contoh sederhana, jika dikota anda ada sekolah ber-SBI atau
minimal masih Rintisan Standar Internasiona (RSBI) yang bersebelahan dengan
sekolah biasa, anda pasti menyaksikan fenomena memprihatinkan. Betapa
kesenjangan sosial kelihatan sangat nyata dan menjadi pemandangan lumrah.
Halaman parkir sekolah ber-SBI dipastikan penuh dengan mobil dan seluruh siswa
masuk sekolah menenteng laptop. Sebaliknya di sekolah biasa, para siswa diantar
dengan sepeda motor, naik angkutan kota, bahkan jalan kaki. Jarang sekali yang
menenteng laptop atau membawa ponsel pun seharga ratusan ribu. Kesenjangan
kenyataan ini merupakan pengejawantahan gagasan kapitalisme dalam dunia
pendidikan.
Perbedaan menyolok performance siswa dan pengajar antara
sekolah berstandar internasional dan sekolah biasa mengindikasikan munculnya
kelas sosial dalam masyarakat pendidikan. Sebuah kelas sosial sebagai akibat
system pendidikan yang berbasis modal dan meletakkan kemampuan atau kecerdasan
adalah efek dari kekuatan modal.
Dalam system pendidikan nasional, kecerdasan bisa dicapai
apabila ditunjang oleh fasilitas lengkap (berteknologi tinggi). Dengan
teknologi yang memadai, maka proses belajar akan berlangsung dengan baik.
Logika seperti inilah yang menjadi landasan kegiatan belajat mengajar dalam
system pendidikan kita. Lantas bagaimana dengan siswa yang tidak mamapu ‘membeli’
segala fasilitas mahal tersebut.
Semestinya konsep SBI dan Non SBI ditinjau ulang. Sesuai
amanat UUD 1945 bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pengajaran.
Pemerataan pendidikan harus dirasakan oleh seluru masyarakat Indonesia.
Kenyataanya dalam sisitem pendidikan kita mereka yang memiliki modal akan
menikmati fasilitas pendidikan yang mewah. Sedangkan yang kurang beruntung
hanya bisa menikmati sekolah biasa dengan fasilitas seperti seadanya.
2.
Kapitalisme Dalam Lembaga Keuangan Perbankan
System kapitalis memposisikan uang sebagai sesuatu yang
mempunyai nilai berdasarkan waktu. Keadaan ini akan memaksan lembaga keuangan
khususnya perbankan memberikan pertolongan financial dengan mengharapkan
imbalan bunga,sehingga bunga dapat didefinisikan sebagai ‘tiada pertolongan
tanpa imbalan’. Hal ini bertolak belakang sekali dengan prinsip seseorang
muslim, karena islam merupakan agama terbesar di Indonesia, dimana pertolongan
diberikan dengan ikhlas dan biarlah Allah SWT yang membalas dengan cara-Nya. Disadari
atau tidak, bunga merupakan salah satu factor utama penyebab krisis moneter
tahun 1997 dan krisis keuangan global saat ini. Semua instansi keuangan baik
bank maupun non bank menarik dana dari masyarakat dengan iming-iming bunga
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan memperoleh imbalan
berupa bunga. Keserakahan akan mendorong lembaga keuangan untuk menyalurkan
dana kepada pihak manapun secara besar-besaran, akibatnya terjadi kredit macet
yang berdampak besar terhadap lembaga itu sendiri.
Di Indonesia ini terjadi sebelum krisis dan memacu
terjadinya krisis moneter, sedangkan di Amerika Serikat ini memacu terjadinya
krisis kredit perumahan yang menyebabkan terjadinya krisis keuangan global.
Disatu sisi jika pemerintah atau bank sentral melakukan regulasi ketat akan
berdampak buruk juga bagi perekonomian karena akan terjadi fenomena yang
disebut credit crunch. Dimana lembaga keuangan tidak menyalurkan kredit
karena regulasi ketat sehingga roda perekonomian tidak berjalan, khususnya
sector riil yang menyerap tenega kerja.
IMF melalui rezim investai terbuka untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi global. Namun pada kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang
didorong liberalisasi perdagangan, privatisasi, dan rezim investasi bebas hanya
menguntungkan negara-negara maju. Liberalisasi perdagangan tidak hanya transfer
hasil produksi, tetapi juga mempermudah negara maju untuk mengeksploitasi
sumber daya alam yang dimiliki oleh negara dunia ketiga. Rezim investasi bebas
merupakan pintu untuk mempermudah arus investasi yang menjadi fakor penting
bagi perkembangan perusahaan multinasional dan transnasional agar mampu
bergerak melintasi batas negara.
Segi
Negatif Kapitalisme
Sekelompok
kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa
menghargai kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
Dalam
system kapitalisme individu dan sekelompok kecil pribadi mendominasi pasar
untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai kebutuhan masyarakat dan
menghormati kepentingan umum.
Dalam
system kapitalisme seorang kapitalis memonopoli komonditas dan menimbunnya.
Apabila barang tersebut habis di pasar ia mengeluarkannya untuk di jual dengan
harga mahal yang berlipat ganda mencekik konsumen dan orang-orang lemah.
- Terlalu berpihak pada hak milik
pribadi
Kapitalisme
terlalu mengagungkan hak milik pribadi. Sedangkan komunisme malah menghilangkan
hak milik pribadi.
System
dasar kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga. Semua orang
berlomba mencari kemenangan. Sehingga kehidupan dan system kapitalisme berubah
menjadi riba dimana yang kuat menerkam yang lemah. Hal ini sering menimbulkan
kebangkrutan pabrik atau perudahaan tertentu.
- Perampasan tenaga produktif
Kapitalisme
membuat para tenaga kerja sebagai barang komoditas yang harus tumbuh kepada
hokum, permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebai barang yang dapat
ditawarkan setiap saat. Pekerja ini bisa jadi sewaktu-waktu diganti dengan
orang lain yang upahnya lebih rendah dan mampu bekerja lebih banyak dan
pengabdiannya lebih baik.
Suatu
fenomena umum dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran yang
mendorong milik perusahaan untuk menambah tenanga yang akan memberatkannya
- Kehidupan yang penuh gejolak
Ini
adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas. Yang
satu mementingkan pengumpulan uang dengan segala cara. Sedangkan yang satu lagi
tidak diberi kesempatan mencari sendiri kebutuhannya tanpa kenal belas kasihan.
Karena
didorong mencari bahan baku dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil
produksinya kapitalisme memasuki petualangan pejajahan terhadap semua bangsa.
Pada mulanya dalam bentuk penjajahan ekonomi pola piker politik dan kebudayaan.
Kemudian memperbudak semua bangsa dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif
demi kepentingan penjajahan.
- Peperangan dan mala petaka
Umat
manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian luar biasa
biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan yang menimpa
umat manusia dibumi yang melahirkan bencana paling keji dan kejam.
Orang
kapitalisme berpegang pada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada
umumnya demokrasi yang mereka gebar-gemborkan diikuti dengan hawa nafsu yang
mendominasi dan jauh dari kebenaran dan keadilan
System
kapitalisme tegak diatas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akar penyakit
yang membuat seluruh dunia menderita.
Kapitalisme
memandang manusia sebagai benda materi. Karna itu manusia dijauhkan dari
kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam system kapitalisme antara
ekonomi dan moral dipisahkan jauh-jauh.
Kapitalisme
serimg memusnahkan begitu saja komoditas yang lebih dengan cara dibakar atau
dibuang kelaut karena khawatir harga akan jatuh disebabkan banyaknya penawaran.
Mereka berani melakukan itu padahal masih banyak bangsa-bangsa yang menderita
kelaparan.
Orang-orang
kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran tanpa
perduli kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan belaka.
- Tidak berperi kemanusiaan
Orang
kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh karena alasan tenaganya
kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diringankan akhir-akhir ini dengan
adanya perbaikan dalam tubuh kapitalisme.
- Sebagai system dalam perusahaan
modern
Di dalam
system yang berlaku sekarang peningkatan keuntungan perusahaan hanya dapat
dinikmati oleh para pemegang saham dan tidak mempunyai dampak yang signifikan
terhadap kesejahteraan karyawan atau buruh.
System
kapitalis sebagai suatu system yang mayoritas diterapkan dibebagai Negara
termasuk Indonesia, menempatkan uang sebagai sesuatu nilai yang berbeda karena
perbedaan waktu, tempat, kekuatan daya beli masyarakat, dan sebagainya.
Perbedaan ini akan mendorong spekulan untuk mengambil keuntungan yang
sebesar-besarnya tanpa peduli terhadap nasib orang banyak.
Segi
Positif Kapitalisme
Kebaikan system kapitalis bagi Indonesia adalah memungkinkan Indonesia untuk
mendapatkan suntikan dana investasi dari Negara kapitalis. Investasi ini sangat
menguntungkan karena kita secara financial tidak dirugikan oleh investasi para
kapitalis ini, jadi mereka memberikan uang (investasi) untuk dikelola oleh
kita. Kalo ternyata kita bisa menggunakan uang tersebut dengan baik dan
memperoleh laba, kita bagi-bagi uang labanya dengan si kapitalis tersebut (bagi
hasil).
Kalau ternyata kita merugi, artinya uang investasi habis tapi tidak mendapatkan
laba, maka si kapitalis akan menarik uangnya yang tersisa. Jadi sebenernya
dengan adanya kapitalis itu menanamkan investasi di Indonesia, kita punya
kesempatan gratis untuk membangun bisnis tanpa resiko. Hanya saja biasanya kalau
perusahaan bangkrut dan investasi ditarik lagi, maka para pegawai perusahaan
itu akan di PHK dan inilah yang biasanya di ekspos, seolah-olah ada orang
Indonesia yang menderita karena system ekonomi yang kapitalis.